1.
Definisi
dan Metodologi Ekonomi
Ilmu ekonomi
adalah suatu bidang ilmu pengetahuan yang sangat luas liputannya, dimana selalu
dihubungkan kepada keadaan ketidakseimbangan di antara:
1.)
Kemampuan faktor-faktor produksi untuk
menghasilkan barang dan jasa.
2.)
Keinginan masyarakat untuk mendapatkan
barang dan jasa.
Ilmu ekonomi menurut Profesor P.A. Samuelson, salah
seorang ahli ekonomi yang terkemuka di dunia, adalah suatu sandi mengenai
individu-individu dan masyarakat membuat pilihan, dengan atau tanpa penggunaan
unag, dengan menggunakan sumber-sumber daya yang terbatas, tetapi dapat
digunakan dalam berbagai cara untuk menghasilkan berbagai jenisbarang dan jasa
dan mendistribusikannya untuk kebutuhan konsumsi, sekarang dan di masa dating,
kepada berbagai individu dan golongan masyarakat.
Empat aspek yang erat hubungannya dengan metodologi
ekonomi adalah:
1.)
Masalah pokok ekonomi yang dihadapi
setiap masyarakat, yaitu masalah kelangkaan atau kekurangan.
2.)
Jenis-jenis analisis ekonomi.
3.)
Ciri-ciri utama suatu teori ekonomi dan
kegunaan teori ekonomi
4.)
Bentuk-bentuk analisis yang digunakan
ahli-ahli ekonomi dalam menerangkan teori ekonomi dan menganalisis berbagai
peristiwa dan perekonomian.
Metodologi
Ekonomi
Sering disebut
sebagai The queen of social sciences, ilmu ekonomi telah mengembangkan
serangkaian metode kuantitatif untuk menganalisis fenomena ekonomi. Jan
Tinbergen pada masa setelah Perang Dunia II merupakan salah satu pelopor utama
ilmu ekonometri, yang mengkombinasikan matematika, statistik, dan teori
ekonomi. Kubu lain dari metode kuantitatif dalam ilmu ekonomi adalah model
General equilibrium (keseimbangan umum), yang menggunakan konsep aliran uang
dalam masyarakat, dari satu agen ekonomi ke agen yang lain. Dua metode
kuantitatif ini kemudian berkembang pesat hingga hampir semua makalah ekonomi
sekarang menggunakan salah satu dari keduanya dalam analisisnya. Di lain pihak,
metode kualitatif juga sama berkembangnya terutama didorong oleh keterbatasan metode
kuantitatif dalam menjelaskan perilaku agen yang berubah-ubah.
2.
Masalah
Pokok Ekonomi dan Pengaruh Mekanisme Harga
1.)
Masalah kelangkaan atau kekurangan
Kelangkaan
atau kekurangan berlaku sebagai akibat dari ketidakseimbangan antara kebutuhan
masyarakat dengan faktor-faktor produksi yang tersedia dalam masyarakat. Di
suatu pihak, dalam setiap masyarakat selalu terdapat keinginan yang relative
tidak terbatas untuk menikmati berbagai jenis barang dan jasa yang dapat
memenuhi kebutuhan mereka. Sebaliknya dilain pihak, sumber-sumber daya atau
faktor-faktor produksi dapat digunakan untuk menghasilkan barang-barang
tersebut adalah relatif terbatas. Oleh karenanya masyarakat tidak dapat
memperoleh dan menikmati semua barang yang mereka butuhkan atau inginkan. Mereka
perlu membuat pilihan.
2.)
Menentukan barang dan jasa yang harus
diproduksi
Setiap
tahun suatu perekonomian harus menentukan jenis-jenis barang yang diperlukan
oleh masyarakat dan jumlah produksi dari barang dan jasa. Masalah ini adalah
akibat langsung daripada ketidakmampuan sumber-sumber daya yang tersedia untuk
memproduksi semua barang yang dibutuhkan masyarakat. Masyarakat haruslah
menentukan keinginan mana yang harus dipenuhi dan keinginan mana yang harus
dikorbankan atau ditunda untuk memenuhinya. Makin banyak suatu jenis barang
akan dihasilkan, semakin banyak faktor produksi yang akan digunakan dalam
kegiatan tersebut. Untuk tujuan itu faktor-faktor produksi yang digunakan di
sector lain harus dikurangi. Maka produksi di sector lain akan berkurang.
3.)
Menentukan cara barang diproduksi
Masalah
efisiensi merupakan salah satu faktor yang akan dijadikan dasar dalam melakukan
pemilihan bagaimana cara barang diproduksi. Dalam memikirkan masalah efisiensi
kegiatan memproduksi, yang harus dipikirkan tidaklah terbatas hanya kepada
masalah efisiensi dari segi teknik. Penggunaan teknik yang paling up to date belum tentu menghasilkan
keuntungan lebih besar. Faktor lain yang perlu diperhatikan adalah besarnya
jumlah permintaan. Apabila permintaan sangat bear maka penggunaan tidak terlalu
banyak maka penggunaan teknik produksi yang lebih sederhana akan menciptakan
efisiensi yang lebih baik.
4.)
Menentukan untuk siapa barang-barang
diproduksi
Sekiranya
pendapatan individu-individu didasarkan kepada penbayaran untuk faktor-faktor
produksi yang dimilika dan ditawarkan, maka masalah ketidakseimbangan dalam
distribusi pendapatan akan timbul. Yang kaya akan bertambah kaya, sedangkan yg
miskin akan menghadapi banyak kesulitan untuk memperoleh pendapatan yang
lumayan. Sebaliknya, kalau memeratakan
distribusi pendapatan yang ditekankan, kegairahan individu-individu
untuk bekerja keras akan berkurang. Kecendrungan ini akan mengurangi pendapatan
keseluruhan masyarakat dan memperlambat pertumbuhan ekonomi.
Setiap
masyarakat harus memikirkan cara untuk mendistribusikan pendapatan secara adil
tanpa mengurangi kegairahan individu-individu bekerja sehingga ke puncak
kesanggupan. Apabila tujuan ini dapat dicapai maka perataan pendapatan dapat
diwujudkan tanpa menghambat pertumbuhan ekonomi.
3.
Sistem
Perekonomian
Sistem perekomonian dapat dibedakan
kepada tiga bentuk: ekonomi pasar, ekonomi campuran, dan ekonomi perencanaan
pusat.
1.)
Ekonomi pasar adalah perekonomian yang
kegiatannya dikendalikan sepenuhnya oleh interaksi antara pembeli dan penjual
di pasar.
Dalam keadaan sebenarnya sistem ekonomi pasar
merupakan sistem ekonomi yang paling ideal. Oleh sebab itu pada masa ini banyak
Negara yang melaksanakan sistem ini dengan sebaik-baiknya.
2.)
Ekonomi campuran adalah sistem ekonomi
pasar yang disertai campur tangan pemerintah.
Sebagian
besar negara yang ada di dunia ini menggunakan sistem ekonomi campuran, yaitu
sistem perekonomian pasaran yang disertai campur tangan pemerintah, dalam
mengatur kegiatan ekonominya. Kegiatan ekonomi individu dan perusahaan swasta
merupakan factor yang utama dalam menentukan corak kegiatan ekonomi di berbagai
negara-negara. Akan tetapi disamping itu, pemerintah dapat memegang peranan
yang sangat penting dalam mengatur dan mengendalikan kegiatan ekonomi
masyarakat.
3.)
Ekonomi perencaan pusat adalah sistem
ekonomi yang kegiatannya diatur sepenuhnya oleh pemerintah.
Sistem ekonomi
perencaan pusat wujud sebagai akibat keyakinan yang sanga berbeda dengan
ideology yang menjadi landasan kepada sistem mekanisme pasar. Perkembangan
sistem ekonomi perencanaan bermuladari keyakinan bahwa kegiatan ekonomi yang
diatur oleh makanisme pasar selalu menimbulkan pengangguran dan ketidakadilan.
Oleh sebab itu, untuk menghapuskan masalah tersebut, kebebasan masyarakat untuk
menentukan jenis barang yang harus dihasilkan dan bagaimana caranya memproduksi
barang-barang tersebut perlu diserahkan sepenuhnya kepada perencanaan
pemerintah. Sistem ini berkeyakinan bahwa pemerintah akan dapa menjalankan
fungsi-fungsi tersebut dengan lebih efisien daripada yang dapat dijalankan
dalam sistem ekonomi pasar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar