Minggu, 28 April 2013

Desain dan Struktur Organisasi



1.      Dimensi Struktur Organisasi
Struktur  organisasi adalah sistem formal dari tugas-tugas dan hubungan pelaporan pertanggungjawabannya, dimana sistem tersebut menentukan bagaimana para anggota berorganisasi menggunakan sumber-sumber untuk mencapai tujuan organisasi.
Menjelaskan bagaimana tugas kerja akan dibagi, dikelommpokan, dan dikoordinasikan secara formal. Ada elemen penting yang perlu diperhatikan oleh para manajer ketika mereka mendesain struktur organisasi. Unsur-unsur tersebut meliputi:
1.)    Spesialisasi pekerjaan
2.)    Departementalisisai
3.)    Rantai perintah
4.)    Rentang kendali
5.)    Sentralisasi dan desentralisasi
6.)    Formalisasi

2.      Departementalisisai
Departementalisasi adalah usaha mengelompokkan aktivitas-aktivitas orang-orang ke dalam departemen-departemen.
Salah satu cara yang paling popular untuk mengelompokkan kegiatan adalah berdasarkan fungsi yang dilaksanakan. Keuntungan utama dari pengelompokan ini adalah meningkatkan efisiensi dengan menempatkan spesialis secara bersama-sama. Tugas-tugas juga dapat didepartementalisasikan berdasarkan jenis produk, atas dasar geografi atau wilayah, dan yang terakhir adalah menggunakan jenis pelanggan yang dicari organisasi.
3.      Model-Model Desain Organisasi
1.)    Organisasi lini atau garis, di mana ootoritas mengalir dari puncak organisasi dilimpahkan kepada unit-unit organisasi di bawahnya dalam semua sector pekerjaan. Dan pertanggung jawaban juga mengalir dari bawah hingga ke tingkat yang paling atas secara bertahap bberdasarkan hierarkhis.
2.)    Organisasi lini dan staf, di samping otoritas berasal dari pimpinan puncak dan dilimpahkan kepada unit di bawah secara hirarkhis dalam semua unit kerja, juga ada satuan unit organisasi yang membantu pimpinan dalam bidang tertentu tanpa ia ikut serta dalam otoritas lini.
3.)    Organisasi fungsional, adalah organisai di mana otoritas pimpinan puncak didelegasikan kepada unit-unit organisasi hingga ke paling bawah dalam bidang pekerjaan tertentu dan masing-masing pimpinan unit mempunyai otoritas secara fungsional untuk memerintah semua pelaksana dari semua unit sepanjang berhubungan dengan pekerjaannya
4.)    Organisasi lini-fungsional, memperlihatkan ciri organisasi lini dan organisasi fungsional.
5.)    Organisasi lini-staf-fungsional, memperlihatkan ciri-ciri organisasi lini dan sifat serta organisasi fungsional.
4.      Implikasi Manajerial Desain dan Struktur Organisasi
Struktur organisasi harus dirancang untuk memperjelas lingkungan, sehingga semua orang tahu, siapa yang harus melakukan, dan siapa yang harus bertanggung jawab atas hasil. Untuk menghilangkan atas kebingungan dan ketidaktentuan tugas, serta untuk melakukan komunikasi dalam pengambilan keputusan agar tujuan organisasi tercapai.


Kepemimpinan

1.      Teori dan Arti Penting Kepemimpinan
Teori kepemimpinan:
1.)    Teori Sifat
Keberhasilan seseorang sebagai pemimpin ditentukan oleh kualitas sifat atau karakteristik tertentu yang dimiliki atau melekat dalam diri pemimpin tersebut, baik berhubungan dengan fisik, mental, psikologis, personalitas, dan intelektualitas. Akan tetapi hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa sifat atau karakteristik seorang pemimpin yang dianggap berhasil sangat heterogenistik dan bergantung pada lingkungan.
2.)    Teori Perilaku
Kepemimpinan merupakan interaksi antara pemimpin dengan pengikut dan dalam interaksi tersebut pengikutlah yang menganalisis dan mempersepsi apakah menerima atau menolak pengaruh dari pimpinannya. Studi kepemimpinan melalui pendekkatan perilaku, menghasilkan dua orientasi perilaku pemimpin, yaitu perilalku pemimpin yang berorientasi tugas atau yang mengutamakan penyelesaian tugas dan perilaku pemimpin yang berorientasi pada orang atau yang mengutamakan menciptakan hubungan-hubungan manusiawi.
3.)    Teori KOntingensi dan Situasional
Pemimpin yang dapat mengadaptasikan gaya kepemimpinan mereka untuk memenuhi tuntutan situasi tertentu termasuk tuntutan kebutuhan pengikut atau bawahan, akan semakin efektif dalam mempengaruhi bawahan dan dalam upaya mencapai tujuan yang diinginkan. No One Best Style to Lead, sebab bergantung pada factor-faktir kontigensi atau situasi, yang terdiri dari:
a.       Hubungan pemimpin-pengikut
b.      Struktur tugas
c.       Kekuatan posisi pemimpin
Apabila hubungan pemimpin-pengikut baik atau pemimpin disenangi bawahan, struktur tugas jelas atau terstruktur dan tidak kompleks, serta posisi pemimpin kuat, keadaan ini menunjukkan suatu situasi menguntungkan bagi pemimpin untuk mempengaruhi bawahannya, dan jika yang terjadi sebaliknya, maka ini merupakan situasi tidak menguntungkan bagi pemimpin.
Arti penting kepemimpinan : kepemimpinan sebagai aktivitas mempengaruhi perilaku orang lain, baik secara individu maupun kelompok agar melakukan aktivitas dalam usaha mencapai tujuan dalam situasi tertentu.
2.      Tipologi Kepemimpinan
Tipologi kepemimpinan yang dikembangkan French dan Raven dalam The Basi of Social Power adalah sebagai berikut:
1.)    Coercive power  (kekuatan atau kekuasaan memaksa) kekuasan yang didasarkan atas rasa takut. Seseorang pengikut merasa bahwa kegagalan dalam memenuhi keinginan pemimpin menyebabkan dijatuhkannya hukuman termasuk apabila tidak menyetujui tindakan dan keyakinan atasan.
2.)    Reward power (kekuatan atau kekuasaan berdasarkan imbalan) atau penghargaan kekuasaan didasarkan atas harapan, menerima pujian, penghargaan atau pendapatan bagi terpenuhinya permintaan seorang pemimpin, tegasnya, penghargaan atau hadiah diberikan apabila memenuhi tindakan dan keinginan atasan.
3.)    Legitimate power (kekuasaan yang absah), kekuasaan yang diperoleh dari posisi/ jabatan/ kedudukan dalam hirarki keorganisasian. Dalam organisasi formal, pengawas lini pertama dianggap mempunyai kekuasaan lebih baik dari karyawan operasional.
4.)    Expert power (kekuasaan berdarkan keahlian), kekuasaan yang didasarkan atas keterampilan khusus, keahlian, pengetahuan tentang bidang tertentu. Para pengikut, menganggap bahwa orang yang memiliki keahlian yang relevan dan keahliannya melebehi keahlian mereka sendiri.
5.)    Referent power (kekuasaan berdasarkan daya tarik atau penunjukan), kekuasaan oleh karena memiliki ciri khas yang patut dikagumi, memiliki kekuasaan referensi dan mendapat pengakuan dari pengikutnya. Orang tersebut dikatakan mempunyai charisma untuk menyemangatkan dan menarik para pengikut.
3.      Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepemimpinan dalam Organisasi
1.)    Pemimpin: seseorang yang melakukan aktivitas mempengaruhi
2.)    Pengikut: sesorang atau sekelompok orang yang dipengaruhi untuk melakukan aktivitas
3.)    Situasi , aktivitas mempengaruhi berlangsung dalam situasi tertentu
4.)    Organisasi
4.      Implikasi Manajerial Kepemimpinan dalam Oraganisasi
Menciptakan  kepemimpinan yang baik karena adanya proses manajemen yang direncakan, karena induk dari sebuah perusahaan adalah pemimpin jadi bila pemimpin nya berkualitas maka perusahaan tersebut akan menjukukan kualitasnya.

Pengambilan Keputusan Dalam Organisasi


1.      Definisi dan Dasar Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan yang sistematis terhadap suatu masalah yang dihadapi, yang menyangkut pengetahuan tentang hakikat dari masalah yang dihadapi, pengumpulan fakta dan data yang relevan dengan masalah yang dihadapi, analisis masalah dengan mempergunakan fakta dan data, mencari alternatif pemecahan, menganalisis setiap alternatif sehingga ditemukan alternatif yang paling relasional dan penilaian hasil yang dicapai sebagai akibat daripada keputusan yang diambil (Sondang P. Siagian, 1981).
Pengambilan keputusan merupakan kegiatan  yang dilakukan oleh eorang (pimpinan) atau sekelompok orang (antarpimpinan atau antarpimpinan dan bawahan) dalam usaha memecahkan dan mencari solusi dari suatu problema yang dihadapi dengan merumuskan, menetapkan berbagai alternative. Ssatu dari beberapa alternative yang dianggap paling baik, tepat dan rasional dipilih untuk dilaksanakan. Dengan demikian, mengambil keputusan berarti memilih dan menetapkan satu alternative yang dianggap paling tepat dari beberapa alternative yang dirumuskan. Alternative yang dipilih dan sekaligus sebagai keputusan harus fisibel, realistis, dan mungkin untuk dilaksanakan dengan dukungan sarana, prasarana, dan sumber-sumber daya yang tersedia.
2.      Jenis-Jenis Keputusan Organisasi
Jenis keputusan dalam sebuah organisasi dapat digolongkan berdasarkan banyaknya waktu yang diperlukan untuk mengambil keputusan tersbut, bagaimana organisasi harus dapat melibatkan dalam mengambil keputusan, dan pada bagian organisasi mana keputusan tersebut difokuskan.
Secara garis besar jenis keputusan terbagi menjadi dua bagian:
a.       Keputusan rutin
Keputusan rutin adalah keputusan yang sifatnya rutin dan berulang-ulang serta biasanya telah dikembangkan unuk mengendalikannya.
b.      Keputusan tidak rutin
Keputusan tidak rutin adalah keputusan yang diambil pada saat-saat khusus dan tidak bersifat rutin.
3.      Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan
1.)    Ketidakpastian
2.)    Mengandung resiko
3.)    Kompleks
4.)    Keterbatasan resource yang tersedia
5.)    Kecerdasan, dalam memahami dan menyusun berbagai tidakan pilihan
6.)    Persepsi, belajar dari apa yang dilihat dan apa yang diamati dan diterapkan dalam memberikan pilihan
7.)    Falsafah, pandangan dan prinsip hidup yang membuat kita memiliki preferensi terhadap berbagai hasil yang diharapkan dapat diperoleh dari keputusan.
4.      Implikasi Manajerial
Pengambilan keputusan akan menghasilkan sesuatu yang mengagumkan karena semua pengamblan keputusan harus didasari dengan pemikiran yang matang ditambah dengan manajemen pengambilan keputusan akan menghasilkan keputusan yang lebih matang dan berguna untuk kedepannya.