(Pemuda dan Sosialisasi)
Aksi pergerakan mahasiswa merupakan aksi massa yang digerakan
oleh para aktifis mahasiswa melalui LPM (Lembaga Pergerakan Masyarakat). Mahasiswa
sebagai pemuda yang berjiwa sosial melaksanan fungsinya sebagai makhluk yang
selalu ingin dirinya diakui keberadaannya di lingkungan manapun ia berada. Salah
satunya melakukan aksi pergerakan yang disebut aksi kolektif, di mana aksi ini
dilakukan oleh beberapa orang yang tujuan khususnya melibatkan perubahan
sosial.
Demonstrasi yang dilakungan mahasiswa tidak semua mendapat
dukungan positif dikalangan masyarakat. Banyak di antaranya yang merasa ngeri
dengan istilah demonstrasi karena selama ini demonstrasi identik dengan
kekerasan. Banyak demonstrasi yang berakhir dengan bentrokan dengan kerusuhan,
darah dan luka, bahkan korban nyawa.
Demonstarsi mahasiswa Universitas Muslin Indonesia di Makasar
merupakan salah satu contoh kasus, di mana menjadi perhatian masyarakat luas
karena terjadi kekerasan. Mahasiswa menyandera polisi dan menuntut agar teman
mereka yang ditangkap polisi dibebaskan. Namun, polisi justru menanggapi dengan
menyerang ke kampus dan melakukan tindakan-tindakan anarkis terhadap mahasiswa.
Tidak sedikit masyarakat yang anti demonstrasi. Orang tua
melarang anak-anaknya untuk terlibat dalam demonstrasi karena merasa khawatir
demonstrasi yang dilakukan akan berakhir dengan kerusuhan.
Agar tidak terjadi kerusuhan dan pikiran negatif di
masyarakat maka mahasiswa berdemonstrasi dengan cara berpikir yang efektif, di
mana dibentuk sebuah organisasi resmi yang dipimpin oleh seorang ketua. Di organisasi
ini lah mahasiswa belajar bagaimana bertingkahlaku di lingkungan masyarakat dan
menjadikan mahasiswa sebagai pemuda yang beradab. Selain itu membantu dirinya
menjadi individu melalui belajar menyesuaikan diri, bagaimana cara hidup, dan
bagaimana cara berpikir di organisasi agar dapat berperan dan berfungsi dalam
organisasinya .
Dalam organisasi seorang ketua sebagai pemimpin pergerakan
aksi mahasiswa memiliki fungsi sebagai berikut:
1.
Pengkordinasi
untuk menyusun rancangan aksi berupa bentuk aksi, tema aksi, target aksi.
2.
Membentuk
kepanitian aksi massa pergerakan mahasiswa
3.
Mengordinasikan
dan memotifasi semua panitia.
4.
Mengontrol
seluruh dinamika aksi massa, baik sebelum, ketika, dan setelah aksi massa.
Para aktifis pergerakan mahasiswa hendaknya melakukan hal-hal
berikut:
1.
Melakukan
briefing dan koordinasi dengan seluruh simpul massa diseluruh kampus tentang
tema, waktu, tempat, dan hal lain yang dianggap perlu.
2.
Melobi
dam memprovokasi simpul-simpul massa untuk mengerahkan massanya agar terlibat
dalam aksi gerakan mahasiswa.
3.
Menyeberkan
undangan terbuka kepada mahasiswa yang mengacu kepada tema aksi yang telah
ditetapkan.
Apabila fungsi dan hal-hal yang penting lainnya tersebut
dijalankan, diharapkan ketika aksi dijalankan tidak terjadi lagi kerusuhan, dan
tercapainya tujuan positif yang diinginkan dari aksi tersebut.
Referensi:
http://cai.elearning.gunadarma.ac.id/webbasedmedia/semua-download-34.html